PanduanIbu.com – Penyakit kuning pada bayi baru lahir atau dikenal juga dengan istilah jaundice ditandai dengan munculnya warna kuning di kulit dan selaput mata karena adanya penumpukan bilirubin (pigmen empedu) sebagai akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah atau hiperbilirubinemia.
Mengenal Pigmen Bilirubin Penyebab Bayi Kuning
Bilirubin merupakan pigmen kuning yang terbentuk dari pemecahan sel-sel darah merah yang sudah tua. Secara normal, setiap jangka waktu tertentu sel darah merah akan mati dan diurai menjadi beberapa zat diantaranya menjadi bilirubin yang kemudian diolah oleh organ hati lalu dikeluarkan melalui usus ke saluran pencernaan dan ginjal ke saluran kencing.
Kenapa Kuning Pada Bayi Bisa Terjadi?
Kuning pada bayi bisa terjadi karena proses alamiah (fisiologis) maupun warna kekuningan yang berhubungan dengan penyakit (patologis) dan ASI.
Bayi Kuning Fisiologis
Proses pengolahan bilirubin berjalan bukan hanya pada orang dewasa tetapi juga pada bayi. Saat bayi masih dalam kandungan, hati sang ibulah yang mengambil tugas menguraikan bilirubin dalam sel darah merah bayi. Setelah bayi lahir sering terjadi organ hati yang bertugas mengolah bilirubin relatif belum sempurna sehingga menyebabkan bayi kuning pada beberapa hari pertama.
Hal ini ditambah dengan jumlah sel darah merah pada bayi baru lahir lebih banyak dan lebih mudah pecah dibandingkan orang dewasa yang mengakibatkan kadar bilirubin yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
Kadar bilirubin yang terlalu tinggi dan tidak bisa diproses menimbukan penumpukan pada tubuh bayi yang kemudian menyebabkan timbulnya warna kuning pada kulit bayi.
Normalnya kadar bilirubin dalam darah pada bayi yang lahir cukup bulan akan mencapai puncaknya di level 6-8 mg/dL pada hari ketiga lalu akan turun di hari berikutnya. Sedangkan bayi dikatakan mengalami jaundice fisiologi jika peningkatan kadar bilirubin mencapai 12 mg /dL, dan tidak lebih dari 15 mg/dL. Setelah hari ke-14 bayi sudah tidak tampak kuning lagi.
Bayi Kuning Patologis
Bayi kuning dikategorikan sebagai patalogis bisa disebabkan penyakit pada hati atau infeksi / penyempitan saluran yang mengalirkan bilirubin ke usus. Tanda bayi mengalami kuning patologis meliputi salah satu kondisi:
Bayi kuning pada hari pertama (<24 jam) setelah lahir
Warna kuning pada bayi masih ada setelah hari ke 14
Warna kuning telah mencapai telapak tangan dan kaki bayi (tanda bahwa kadar bilirubin lebih dari 17 mg /dl)
Feses bayi berwarna pucat (cenderung putih, tidak seperti kuning seperti biasa)
Urine yang berwarna gelap/ coklat
Segera konsultasikan dengan dokter anak jika bayi anda mengalami kondisi diatas agar segera memperoleh penanganan yang tepat.
Bayi Kuning karena Ketidakcocokan Golongan Darah
Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi juga dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi. Hal ini ditandai dengan:
Kuning muncul dalam waktu 24 jam
Bayi tampak pucat
Peningkatan bilirubin yang cepat (>5 mg/dL dalam waktu 24 jam atau > 0,5 mg/dL/jam)
Ada riwayat jaundice pada bayi sebelumnya
Bayi Kuning karena Kekurangan ASI
Kadar bilirubin yang tinggi dan lebih lama dari sakit kuning biasa dapat terjadi karena bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Ketika bayi mendapatkan sedikit ASI, buang air besar cenderung menjadi sedikit dan jarang sehingga pembuangan bilirubin kurang optimal.
Breastmilk Jaundice
Breastmilk Jaundice adalah suatu kondisi dimana ASI menyebabkan bayi menjadi kuning. Berbeda dengan bayi yang kekurangan ASI, bayi breastmilk jaundice tetap mengalami kenaikan berat badan yang baik hanya dengan menyusu, buang air besarnya banyak dan sering, urinnya jernih, dan secara umum dalam keadaan baik.
Tak ada yang tahu pasti penyebab breastmilk jaundice. Seiring dengan waktu kadar bilirubin akan berkurang. Tetapi jika si kecil semakin kuning (sudah sampai ke kaki) atau kadar bilirubin sudah melebihi 20 mg/dL segera hubungi dokter.